SiBakul Beringharjo Mewujudkan Daya Saing UMKM Jogja di Ruang Global

2 komentar


Jajaran stand pelaku UMKM nampak meramaikan kawasan Pendhopo Rumah Dinas Bupati Sleman. Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Dinkop) Sleman mengadakan Festival UMKM Sembada 2019 dengan 80 stand pelaku usaha.

Dilansir oleh TribunJogja, Kepala Dinkop Sleman, Pustopo, mengungkapkan bahwa Festival UMKM kali ini digelar dengan matang. Diketahui bahwa tahun sebelumnya, festival serupa mengalami kendala pada anggaran. Tahun ini 50 stand UMKM dibiayai APBD Sleman, sementara 30 lainnya didanai oleh sponsor.



Festival UMKM yang digelar 24-25 Oktober ini juga menyediakan layanan perizinan UKM dan Nomor Induk Berusaha (NIB).

"Melalui sistem Online Single Submission (OSS), proses perijinan nanti akan lebih cepat dan mudah," kata Endah Sri Widiastuti, Sekretaris Dinkop Sleman.

Aku dan dek Siwi menyusuri pameran produk kerajinan, tanaman, dan makanan itu. Sebuah talkshow digelar di stage utama. Dek Siwi pun tertarik produk aksesori lokal, kemudian memilih beberapa produk kesukannya.







Produk UMKM Mulai Go-Digital


Lelah berkeliling, kami mencicipi jamu Jeng In. Olahan minuman tradisional dengan tagline "jamu gendong" ini menarik perhatian banyak pengunjung. Selain rasa yang istimewa, kemasan sudah didesain travelpack dengan botol 250ml. Harganya ramah di kantong, Rp 8.000 per botol. Label halal berwarna hijau dari MUI nampak menghiasi botol. Pun dijajakan dengan keramahan penuh. Aku mencoba menggali informasi beberapa produk unggulan.

"Sirup jahe, Mbak?" tanyaku penasaran.

"Iya. Minuman hangat perpaduan jahe dan gula aren. Cara membuatnya seperti sirup biasa."

Aku pun mengamati beberapa rempah sebagai bahan utama jamu Jeng In. Tak lupa gawai diatur mode kamera untuk mengambil gambar. Mbak penjaga stand menyerahkan selembar kartu nama merah muda.

"Produk kami sudah ada di GO-Food ya, Mbak. Ditunggu order selanjutnya," tambah Mbak penjaga.

Produk minuman tradisional saja sudah go-digital. Tentu hal ini menjadi gerbang awal local product melebarkan sayap. Aku juga pernah berbincang dengan pelaku bisnis dengan produk ecoprint. Meski masih berada pada ranah bisnis kecil, sosial media menjadi ujung tombak good closing.




SiBakul Beringharjo Untuk Menyongsong Revolusi Industri 4.0



Berbicara soal go-digital, Dinas Koperasi dan UKM DIY selalu melakukan pembaharuan database. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kebutuhan dasar pelaku UMKM sehingga mendapatkan pembinaan dengan tepat.

SiBakul Beringharjo (Sistem Pembinaan Koperasi dan Pelaku Usaha Berdaya Saing Khas Orang Jogja) menjadi program inovatif dari Dinkop DIY dalam tata kelola Koperasi dan UMKM. Sistem ini berbentuk database dan klastering (pengelompokan) agar pembinaan tepat sasaran, efektif, dan berkelanjutan.


Salah satu stand UMKM


Digitalisasi diharapkan mampu meningkatkan daya saing dan produktivitas KUKM (Koperasi dan Usaha Kecil Menengah). Berikut cara pembinaan yang akan ditempuh:

1. Pendataan KUKM yang terintegrasi

PLUT-KUMKM (Pusat Layanan Usaha Terpadu Koperasi dan UMKM) DIY sebagai fasilitas dari pemerintah untuk pelaku bisnis melakukan pendataan secara berkala. Program dari Kementerian Koperasi dan UKM ini menyediakan layanan jasa non-financial yang terintegrasi.

2. Sistem klastering KUKM

Pengelompokan usaha berdasarkan jenis dan kebutuhan akan menjadi simbiosis mutualisme. Dinas Koperasi dan UMKM dapat memberikan pendampingan dalam hal produksi, pemasaran, pembiayaan, dan manajemen SDM (Sumber Daya Manusia), dan laporan keuangan secara fokus.

3. Kurikulum KUKM

Jargon "UMKM Naik Kelas" termasuk dalam salah satu kurikulum yang berpotensi meningkatkan daya saing di pasar global. Berikut tahapan UMKM Naik Kelas yang harus diupayakan:

a. Tahap Starting. Pertumbuhan diukur oleh omset. Pelaku usaha harus memiliki catatan Laporan Penjualan dan Laporan Arus Kas.

b. Tahap Stabilizing. Pergerakan laba mulai dihitung. Laporan Laba Rugi perlu diperhatikan secara berkala agar dapat menentukan langkah pemasaran yang tepat.

c. Tahap Spreading. Aset adalah ukuran perkembangan bisnis. Laporan Neraca harus dibuat sesuai dengan kondisi sebenarnya.

4. Aplikasi tatakelola KUKM

Kementerian Koperasi dan UKM sudah meluncurkan aplikasi Pusat Layanan Usaha Terpadu KUMKM atau Center for Integrated Services Small and Medium Enterprises and Cooperatives (CIS SMEsCO) berbasis android pada 2017 lalu. Aplikasi yang tersedia di playstore ini menjadi pusat layanan informasi bagi pelaku KUKM.

Suasana Festival UMKM


Sementara SiBakul Beringharjo hadir untuk di Yogyakarta untuk pembinaan yang mengarah pada digitalisasi UMKM.

Nah, buat teman-teman yang memiliki bisnis, sila mendaftarkan usahanya ke bit.ly/dataumkmdiy . Form online ini simple, pengisiannya singkat sekira 10 menit saja.


Suasana Festival UMKM

.


Latifah Kusuma
Challenger. Pribadi yang senang berpetualang, baik online maupun di real life. Lebih suka bekerja di lapangan. Bisa disapa melalui instagram dan twitter @latifahkusuma7

Related Posts

2 komentar

Posting Komentar