Jogjagrowisata Dompet Dhuafa Menyambut Tebar Hewan Kurban

Posting Komentar
Journey to Jogjagrowisata
Journey to JogjAgroWisata


Tak terasa bulan Dzulhijjah telah tiba, sebentar lagi umat muslim akan melaksanakan ibadah kurban. Salah satu ibadah dengan hukum sunnah muakad (sangat dianjurkan) ini memiliki beragam keutamaan. Tak heran jika masyarakat mempersiapkan hewan kurban terbaiknya.


Ibadah kurban diperingati setiap tanggal 10 Dzulhijjah saat hari raya Idul Adha. Namun demikian, penyembelihan hewan kurban bisa dilaksanakan hingga berakhirnya hari tasyrik (3 hari setelah idul adha). Biasanya masyarakat menyembelih hewan kurban di lingkungan masjid terdekat.


Ibadah kurban dengan penyembelihan hewan akan menjadi bukti taat dan ikhlas bagi shohibul qurban. Sementara pembagian daging kurban akan menjadi manfaat dan kebahagiaan tersendiri untuk umat. Makna ibadah kurban tak sebatas ibadah, melainkan juga berbagi untuk sesama.


Namun di balik kebahagiaan hari raya idul adha, tak semua umat muslim merasakan kebahagiaan. Ada beberapa daerah yang kekurangan daging kurban dalam proses distribusinya. Oleh karena itu, salah satu lembaga filantropi dan kemanusiaan, Dompet Dhuafa menjawab tantangan itu.


Dompet Dhuafa merupakan lembaga yang bergerak untuk pemberdayaan umat dan kemanusiaan. Saat ini Dompet Dhuafa fokus mengelola dana zakat, infak, sedekah, dan wakaf (ziswaf). Dana yang terkumpul akan disalurkan pada berbagai program di bidang kesehatan, pendidikan, ekonomi, sosial, dan budaya.


Tebar Hewan Kurban


Tebar Hewan Kurban
DD Farm Sentolo - Doc: Nisya


Dari realita distribusi daging kurban yang terkadang tidak merata, Dompet Dhuafa menggerakkan program Tebar Hewan Kurban. Program ini sudah berjalan sejak tahun 1994. Kini sasaran distribusi sudah meluas hingga ke pelosok nusantara dan luar negeri.


Program ini memiliki beberapa keunggulan, yaitu:

1. Memudahkan Shohibul Kurban

Dompet Dhuafa memberikan layanan pengelolaan dana, salah satunya untuk ibadah kurban. Masyarakat yang ingin melaksanakan kurban tanpa ribet bisa menitipkan dananya di Dompet Dhuafa. Nantinya akan ada laporan khusus untuk shohibul. 

2. Distribusi Daging Diutamakan ke Pelosok

Penumpukan daging kurban sering terjad di daerah perkotaan. Sementara daerah tertinggal atau pelosok terkadang kekurangan daging untuk didistribusikan. Dompet Dhuafa mengutamakan distribusi daging kurban ke daerah tertinggal, pedalaman, dan wilayah bencana atau konflik.

3. Hewan Kurban Lolos Quality Control

Program ini mengedepankan mutu dari 4 parameter, yaitu bobot hidup, kesehatan dan fisik, pelaksanaan, dan tepat sasaran. Maka dari itu, Dompet Dhuafa bekerja sama dengan dinas peternakan dan dokter hewan untuk memberikan hewan kurban yang aman, layak, dan sesuai syariat.

4. Hewan Kurban Dari Peternak Binaan

Dompet Dhuafa memiliki DD Farm yang berfokus dalam pemberdayaan masyarakat untuk pengadaan hewan kurban. DD Farm sudah tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. 


Berkunjung ke DD Farm Sentolo Kulon Progo


DD Farm Sentolo

Pada akhir bulan Juni 2022, aku berkesempatan ikut rombongan “Journey to JogjAgroWisata” bersama Dompet Dhuafa. Tujuan utama kami adalah DD Farm Sentolo, kabupaten Kulon Progo. Kami berangkat dari titik kumpul D’Omah Afi Guest House, kemudian dilanjutkan sarapan di Soto Pak Slamet.


DD Farm yang merupakan sentra ternak binaan Dompet Dhuafa ini mulai menjalankan aktivitasnya tahun 2019. Meski usia masih muda, DD Farm Sentolo sudah mampu memelihara 900 ekor kambing dan memiliki kandang dengan kapasitas 1400 ekor kambing. Saat menilik kandangnya, penataan terbilang rapi dan kebersihan terjaga. 


Menurut keterangan kepala kandang, Satiya Jati (Mas Yaya), DD Farm ini milik Dompet Dhuafa. Namun demikian, DD Farm memfasilitasi peternak sekitar untuk belajar mengembangkan pemeliharaan kambing. Saat ini DD Farm Sentolo sudah memiliki 6 pekerja tetap yang awalnya bukan peternak profesional.


Lantaran memiliki tujuan pemberdayaan, peternak di sini nantinya boleh memisahkan diri dan mengelola kambing di kandang sendiri. Nantinya DD Farm akan memberikan bibit, kemudian hasilnya dibeli kembali oleh DD. “Untung itu nomor dua, nomor satunya adalah pemberdayaan,” terang Mas Yaya saat menyambut rombongan Journey to JogjAgroWisata.


DD Farm Sentolo selalu memantau kesehatan hewan ternak yang dipelihara. Dengan maraknya wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan, Dompet Dhuafa selalu mengupayakan pencegahan. Di sana tertera tulisan “kandang kami lock down” untuk mengurangi jumlah pengunjung yang masuk. Arus keluar masuk kandang untuk hewan juga dijaga ketat, hewan yang baru masuk akan dikarantina terlebih dahulu di kandang terpisah.


DD Farm
DD Farm Sentolo - Doc: Nisya

Saat ini DD Farm Sentolo juga melakukan instalasi alat timbang yang lebih canggih. Nantinya pendataan hewan akan dilakukan secara berkala. Pada masa kurban, pendataan berupa kondisi hewan, berat, dan foto sangat berguna untuk proses jual beli.


DD Farm Sentolo sudah mulai memasarkan hewan kurban secara daring. Dulu pemasaran via WhatsApp dan video call, sekarang lebih mudah dengan aplikasi khusus. Nantinya calon pembeli bisa lebih mudah memilih hewan kurban tanpa harus datang ke kandang. Ke depannya DD Farm Sentolo juga akan menyiapkan rumah potong dan menerima pesanan kambing aqiqah.


Sentra Budidaya Mina Padi Sedayu 


Mina Padi Sedayu
Mina Padi Sedayu

Rombongan Journey to JogjAgroWisata juga mengunjungi mina padi di daerah Sedayu, Bantul, Yogyakarta. Dompet Dhuafa mulai berkolaborasi dengan petani di daerah Sedayu tahun 2021. Saat ini sudah memasuki 4 kali masa tanam dengan konsep mina padi.


Pak Wagiran, salah satu petani mengatakan bahwa ikan nila lebih cocok dibudidayakan bersama lahan padi. Pak Wagiran pernah mencoba budidaya ikan lainnya, tetapi hasilnya kurang memuaskan. Setelah menggunakan konsep mina padi, hasil produksi yang didapatkan menjadi lebih maksimal.


Beras hasil produksi area lahan di Sentra Budidaya Mina Padi Sedayu ini termasuk kategori premium. Selain digunakan untuk penyaluran zakat dari Dompet Dhuafa, beras di sini dikonsumsi sendiri oleh petani dan dijual untuk umum. Ikan yang dihasilkan juga besar-besar, layak untuk masuk pasar sebagai ikan konsumsi.


Lokasi sawah di sini memang tersambung dengan selokan mataram sehingga petani tidak kesulitan akses air. Awalnya petani menggarap sawah untuk dtanami padi. Dompet Dhuafa melihat peluang untuk mengembangkannya. Dengan dana, tenaga ahli, dan pendampingan yang berkelanjutan, sentra budidaya mina padi dapat terbentuk. Kini area sawah mina padi di Sedayu sudah mencapai 3,5 hektar.


Mount Vera Agrotech Gunung Kidul


Mount Vera Agrotech
Mount Vera Agrotech

Setelah puas menengok sawah dan kandang, rombongan menuju ke budidaya aloe vera dan home industry di daerah Katongan, Nglipar, Gunung Kidul. Kami berkunjung ke lokasi budidaya aloe vera milik mas Alan Efendi. Awalnya mas Alan hanya membudidayakan aloe vera. Namun kini mas Alan dibantu oleh orang tua dan ibu-ibu sekitar rumahnya juga memproduksi produk olahan aloe vera.


Produk unggulannya adalah nata de aloe vera yang sudah mendapatkan izin dari Departemen Kesehatan. Saat ini mas Alan dan tim mampu memproduksi 2500-3000 cup dan ratusan botol nata de aloe vera setiap harinya. Produk nata de aloe vera ini dijual di beberapa minimarket dan sistem pesanan.


“Aloe vera kualitas terbaik dipesan oleh pabrik skincare,” kata ibu mas Alan.


Seluruh bagian aloe vera bisa dimanfaatkan, saat dagingnya diolah menjadi nata de aloe vera, kulitnya akan dijadikan pupuk. Mas Alan dan tim juga memproduksi keripik Mr. Kriuks yang berasal dari daging dan kulit aloe vera. 


keripik aloe vera
Mr. Kriuks 

Jika teman-teman ingin melaksanakan ibadah kurban dengan lebih mudah dan tepat sasaran, yuk berkurban bersama Dompet Dhuafa! Nantinya teman-teman akan memperoleh update terkait laporan penyaluran hewan kurban. Caranya mudah, langsung kunjungi laman Tebar Hewan Kurban.


Latifah Kusuma
Challenger. Pribadi yang senang berpetualang, baik online maupun di real life. Lebih suka bekerja di lapangan. Bisa disapa melalui instagram dan twitter @latifahkusuma7

Related Posts

Posting Komentar