Jangan Berhenti Belajar di Perguruan Tinggi, Yuk Lengkapi dengan Paham Diri

Posting Komentar



Kenali Dirimu

Desain Hidupmu

Wujudkan Karyamu


Cover buku | by gerai.kompas.id


Kalimat di atas merupakan kunci dasar menuju pencapaian sesuai kemauan seseorang. Tak bisa dipungkiri bahwa butuh proses panjang dalam memahami diri sendiri. Kuncinya adalah mengenal diri sendiri, menerima kelebihan dan kekurangan, serta belajar mengembangkan potensi positif.

Pendidikan bukan hanya tentang kurikulum, gelar, dan nilai saja (hal 3).

Menurut buku Limitless Campus ini, 7 dari 10 orang mengira mereka paham misi mereka dalam hidup, namun hanya 1 orang yang dapat menjelaskan dengan baik. Maka dari itu muncul istilah "generasi galau arah" yang merujuk pada kondisi tidak paham diri, misi hidup tidak jelas, hidup tanpa arti, minim usaha, dan tanpa karya.

Mulanya, temukan kesadaran diri akan konteks hidup. You do not change your life by changing the content but by changing the context. Content adalah harapan atau ekspektasi. Sementara context adalah bagaimana kita memaknai pengalaman hidup.

Kita bisa saja berganti-ganti profesi (context), tetapi selama content yang kita tuju sama, itu tak masalah (hal 30).

Dalam hidup, kita memang punya destinasi, sebuah tujuan yang indah. Tetapi, tak selamanya kita mendapatkan hal yang kita harapkan (hal 37). Nantinya akan banyak orang yang (sengaja atau tidak sengaja) membelokkan tujuan kita. Di sinilah kekuatan diri sendiri harus mengambil peran yang dominan.

Kenali Dirimu

Who am I? 70% generasi muda merasa mereka tahu misi mereka dalam hidup ini. Tetapi hanya 11% yang mampu mendeskripsikannya dengan baik. 69% merasa belum menjadi diri mereka sendiri. 65% tidak mampu menjelaskan dengan baik siapa yang mendesain hidup mereka (hal 46).

Miris. Faktanya Pendidikan dan budaya dalam masyarakat justru pemicu kurangnya paham diri bagi individu. Pendidikan kurang menjadi modal tumbuh kembang. Pendidikan hanya membawa kita pada kaya ilmu, kemampuan, dan kelulusan. Padahal seseorang juga membutuhkan bekal kesadaran, keyakinan, kegigihan, dan kepedulian.

Sementara budaya mengekang kita pada zona nyaman. Patuh aturan turun-temurun agar mendapatkan ketenangan dari sekitar. Seorang pendobrak gerakan positif terkadang justru dikucilkan karena dianggap melanggar norma. Akibatnya, kebebasan berekspresi terbilang minim.

Solusinya? Syukuri segala nikmat yang ada dalam diri. Lalu kerjakan sesuatu yang membuat kita nyaman untuk bertumbuh. Jangan putus asa, kesabaran adalah teman tatkala keberhasilan sedang dikumpulkan. Tingkatkan tantangan (challenge) agar passion semakin berkembang.

Bersyukur membuat kita peka, mengasah radar, dan karenanya kita lebih mudah menemukan kekuatan (hal 60). Proses tumbuh kembang seseorang tidak semata ditentukan oleh kecerdasan dan talenta yang melekat dalam dirinya, tetapi lebih jauh ditentukan oleh kegigihan berusaha, keberanian mencoba, dan kesabaran (hal 76).

It's never about how good you are at anything, it's about whether you enjoy the process of getting better every step of the way (hal 77).



Desain Hidupmu

Langkah pertama dalam menentukan destinasi kehidupan adalah mulai mendengar dan berempati. Karena mengandalkan mata adalah cara paling buruk untuk meyakini sesuatu (hal 114). Sementara berempati membuat kita turut mengalami, turut merasakan, dan turut menjadikan. Namun demikian, empati haruslah spesifik, bukan ke semua orang. Selanjutnya, jangan takut akan self-criticism.

Orang yang tersesat bukanlah orang yang enggak tahu mau ke mana, tetapi orang yang enggak tahu sedang berada di mana (hal 124).

Berikut cara sederhana untuk meraih tujuan terbaik:

1. Visualisasi

Mulanya kita harus melihat, menuliskan, dan menggambarkan apa yang akan kita lakukan. Hal ini bertujuan agar mendapatkan langkah tepat dalam proses perjalanan (kehidupan).

2. Believing

Kita harus yakin dengan apa yang akan kita kerjakan, meski mungkin sebagian besar orang mencibir dan mengatakannya mustahil (hal 128).

3. Act on it

Ini adalah hal terberat karena kita harus melakukannya meski diragukan oleh orang lain. Inner circle mengambil perannya di sini. Mereka akan mendukung kita sepenuhnya, meski ide kita aneh atau tidak biasa. Boleh saja goyah karena kritik, tetapi jangan berhenti. Lakukan!

"a life without a mission has no defined destination"-Debasish Mridha

Wujudkan Karyamu

Setelah mampu mengenali diri dan lingkungan, wujudkan karya terbaik. Berpegang pada apa yang bisa diusahakan dan percaya bahwa kaki dan tangan sendiri mampu menggerakkan.

Buku ini adalah inspirasi bagi para pendobrak mimpi. Sudah saatnya kita mampu mengambil peran dalam lingkungan dengan kekuatan  langkah dan keyakinan diri sendiri. Usaha tidak akan menghianati hasil. Just go and create!

Desain sampul buku "Limitless Campus" terbilang unik, bergambar jari tangan dengan warna orange. Sementara barisan kalimat di dalamnya tersusun rapi dengan jarak spasi yang pas. Tak hanya memuat kalimat, buku ini menyuguhkan rentetan kata mutiara dan ilustrasi keren. So, pasti pembaca ingin segera menuntaskan bacaannya. Pun kata-kata dalam buku ini mudah dipahami.

Kelemahan buku ini ada sisipan artikel mengenai Limitless Campus yang terkesan seperti iklan. Namun demikian tak mengurangi makna dan informasi yang disampaikan dari isi buku.

Cover buku | by @latifahkusuma7


Judul              : Limitless Campus
Penulis   : Rene Suhardono, Lintang Gustika, Fidella Anandhita
Tebal              : 240 halaman
Penerbit        : Kompas Media Nusantara
Cetakan I      : 2018
ISBN              : 978-602-412-345-1
Latifah Kusuma
Challenger. Pribadi yang senang berpetualang, baik online maupun di real life. Lebih suka bekerja di lapangan. Bisa disapa melalui instagram dan twitter @latifahkusuma7

Related Posts

Posting Komentar