Menjadi Entrepreneur Harus Siap Berjaya dan Tumbang Tanpa Peringatan

10 komentar


Expo UKM Istimewa (Dokpri)
Apabila sejak awal kita tahu di mana kita berada, dan tahu pula ke mana arah yang akan kita tuju, maka kita dapat, memutuskan dengan baik apa yang  seharusnya kita kerjakan serta bagaimana kita harus melakukannya. (Abraham Lincoln)

Aku menyukai tantangan dan hal baru. Berawal dari kehidupan mahasiswa yang stagnan berputar pada lingkaran kelas, nongkrong, organisasi, seminar, dan menghamburkan sumber daya. Berlanjut pada out of the comfort zone, aku memilih bisnis sebagai pelarian positif. Bukan berlatar belakang mata kuliah entrepreneurship, it’s pure kemauan aku. Salah satu dosen pernah memberikan pertanyaan:

“Mbak Latifah, pilih kemampuan atau kemauan?”
“Kemampuan dong, Pak.”
“Kurang tepat. Kemauan akan mempengaruhi kemampuan. Percuma mampu kalau tidak mau melakukannya.”

Well, hampir 2 tahun menjalani bisnis mikro di bidang fashion khusunya outfit dan hijab membuatku banyak belajar. Sebagai entrepreneur, aku harus melakukan beragam pekerjaan, mulai dari produksi, packing, stok opname, hingga laporan keuangan. Yang paling berkesan sih saat down lantaran human error. Setelah menyerahkan list orderan (di toko kain), aku duduk santai sambil memantau pesanan online. Seperti biasa, tanpa cek ulang langsung menuju kasir. Shock saat Mbak kasir menyebutkan nominal yang harus kubayar.

“Mbak, kok dua kali lipat? Biasanya nggak segini. Aku cek dulu ya.”

Dengan dibantu Mbak kasir, I find the problem. Ada beberapa kain yang salah potong, FYI beda jenis kain beda harga dong. Ternyata ada karyawan baru yang belum paham masalah kain. Sialnya, manager toko tidak memberikan win-win solution. Aku tidak bisa menukar kainnya, it’s mean that harus membayar utuh—sesuatu yang tidak aku butuhkan--. Kerugian mencapai ratusan ribu rupiah.

Beberapa hari berduka menyebabkan tingkat semangat turun drastis. Sempat merasa kecewa berat, namun akhirnya harus memafkan. Ikhlas. Atas support keluarga dan teman aku bangkit kembali. Boom! Tak disangka orderan justru naik tanpa aba-aba. Kesungguhan adalah kunci.


Berikut beberapa keuntungan yang aku rasakan saat menjalani bisnis di usia muda:

  1. Waktu Kerja Fleksibel

Sebelum berbisnis, aku pernah mengambil kerja part time. Meski paruh waktu, bekerja membuat kegiatan study-ku mengalami gangguan. Tidur larut, bangun kesiangan, konsentrasi berkurang saat berada di kelas cukup menghambat prestasi. Kondisi jauh berbeda sejak aku memutuskan untuk memulai bisnis. Bisnis yang 70% menggunakan sistem online itu tak mengganggu aktivitas belajarku. Aku memiliki kendali penuh atas ruang kerjaku sendiri. Bahkan aku masih bisa melakukan hobi dan quality time bersama sahabat.

  1. Disiplin: Kolaborasi Smart Working VS Hard Working

Berbisnis membuat kita lebih disiplin? Yes right! Smart working adalah kompenen utama suatu keberhasilan. Kita akan belajar menjemput peluang, mematangkan konsep, dan evaluasi. Sementara hard working didapatkan dari eksekusi bisnis yang direncanakan. Dengan disiplin dan kolaborasi keduanya, kita akan meraih hasil yang baik.

  1. Menambah Cabang Lingkaran Sosial

Berdasarkan pengalaman pribadi, berinteraksi dalam lingkup bisnis akan membuka akses lingkaran sosial. Tak melulu soal urusan bisnis, bahkan aku menemukan keluarga baru hingga partner diskusi akademik. Double benefit yang menggembirakan.

  1. Belajar Dalam Berbagai Bidang

Secara tidak langsung aku bisa mempelajari sesuatu yang baru dan bermanfaat dari bisnis kecil ini. Aku mulai menyusun laporan keuangan yang lengkap dan rapi dari workshop, sharing antar pengusaha, dan secara otodidak. Tak hanya itu, kini aku mulai menguasai skema diskon dan minimalisir kesalahan produksi.

            Namun di luar sisi positif tersebut, menjadi pengusaha juga harus siap menghadapi segala risiko. In case of me, pada suatu hari aku berada pada titik orderan cukup banyak, tenaga dan waktu terkuras habis, namun tidak diimbangi dengan laju profit yang signifikan. Kala itu ada dua pilihan terbaik, merekrut karyawan agar lebih tertata atau off. Dengan berat hati aku memilih off sementara waktu (sampai sekarang sih).

Pemerintah dipastikan dapat menghambat kewirausahaan jika mereka terlalu banyak campur tangan, tetapi pemerintah juga dapat menghambat kewirausahaan jika mereka terlalu sedikit campur tangan.

---Dani Rodrik, One Economics, Many Recipes, 2007

Expo UKM Istimewa


Don’t worry, teman-teman yang sedang merintis bisnis jangan patah semangat. Kini Dinas Koperasi UKM DI Yogyakarta menawarkan berbagai fasilitas bagi mitra bisnisnya. Salah satunya adalah Expo UKM Istimewa yang berlangsung tanggal 14-16 Februari 2019 di gedung PLUT-KUMKM DI Yogyakarta. Selain menyajikan pameran UKM, Dinas Koperasi juga memberikan workshop gratis seputar entrepreneur yang bisa diikuti oleh kalangan umum. Dengan adanya seminar dan workshop seperti ini kita bisa leluasa sharing bersama pegiat UMKM lain dengan mudah.
Latifah Kusuma
Challenger. Pribadi yang senang berpetualang, baik online maupun di real life. Lebih suka bekerja di lapangan. Bisa disapa melalui instagram dan twitter @latifahkusuma7

Related Posts

10 komentar

  1. Wah keren,punya pengalaman wira usaha selagi muda. Yuk dilanjut....😀

    BalasHapus
  2. Wow ternyata Mbak Latifah sudah jadi entrepreneur, kapan mau on lagi? Ayo jangan kelamaan off-nya, he, he, he.

    BalasHapus
  3. bersyukur dan patut berbangga,, menjadi entrepreneur muda gk gampang, semangat kaka

    BalasHapus
  4. Wah hebat mba, masih muda tapi pemgalamannya dah banyak. Aku malah belum pernah berwirausaha...pernah patungan rental motor sama teman kuliah, tpi bubar...sad ending

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semangat Mbak. Justru kegagalan itu yang membuat kita lebih tangguh

      Hapus
  5. Saya sangat setuju dengan artikel ini, sebagai pengusaha kita harus memiliki mental baja dan bekerja keras.

    Ukuran Pamflet

    BalasHapus

Posting Komentar