Remaja Disabilitas Siap Gunakan Hak Pilih Pemilu 2024

Posting Komentar

Pemilu 2024

Tak terasa kita sudah berada di penghujung tahun. Artinya sebentar lagi tahun politik dimulai. Masyarakat akan menggunakan hak pilihnya untuk memilih pemimpin terbaik. Namun proses pemilihan umum (pemilu) tak sesederhana "coblos foto capres cawapres", melainkan juga proses pesta demokrasi yang dihiasi berbagai problematika.

Ada golongan yang memilih golput, ada golongan yang gencar melakukan serangan fajar, ada golongan yang mendapatkan keuntungan dari proses kampanye, dan ada pula golongan yang sering terabaikan tapi suaranya ikut menentukan kemenangan. Yes, aku mau bahas partisipasi teman-teman disabilitas dalam pemilu.

Disabilitas kerap kali mendapatkan sikap diskriminatif dari masyarakat, tak terkecuali dalam proses pemilu. Aku ingat betul, ada tetangga yang malas pergi ke TPS gegara beliau adalah satu-satunya disabilitas. Belum apa-apa sudah minder, takut tidak diperlukan dengan baik. Takut juga hak pilihnya dianggap tak berguna. Padahal satu suara sangat mempengaruhi kinerja pemerintah selama 5 tahun ke depan.

Ruang Publik KBR dan NLR


Kantor Berita Radio
Ruang Publik KBR 

Selasa (28/11) lalu, aku mendengarkan Ruang Publik KBR dan NLR via YouTube channel. Kali ini temanya "Partisipasi Remaja Dengan Disabilitas Dalam Pemilu 2024". Acara yang dipandu oleh Rizal Wijaya ini menghadirkan 2 orang narasumber. Yang pertama adalah Ibu Noviati, S.IP dari Pusat Pengembangan dan Pelatihan Rehabilitasi Bersumber Daya Masyarakat (PPRBM) sekaligus Tim Panitia Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu). Sementara yang kedua adalah Kenichi Satria Kaffah, remaja dengan disabilitas.

Menyongsong pemilu di bulan Februari tahun depan, live YouTube KBR dan NLR kali ini membahas hak pilih penyandang disabilitas. Pemilu 2024 nanti akan dihadapkan pada beberapa tantangan besar. Salah satunya yaitu hoax yang beredar luas, baik di sosial media maupun realita kehidupan sehari-hari. Itulah mengapa penyandang disabilitas perlu lebih selektif mencerna informasi.

Peran Panwaslu Memberikan Keadilan Hak Pilih Bagi Disabilitas


Bu Novi mengakui jika saat ini edukasi tentang pemilu 2024 dari pemerintah masih kurang. Namun demikian sudah ada platform yang bisa digunakan sebagai rujukan, misalnya cek data pemilih melalui website KPU. Bawaslu juga menyediakan posko pengaduan di seluruh Indonesia.

Noviati
Bu Novi 

"Bawaslu sudah menyediakan posko pengaduan jika masyarakat mengalami kendala, kesulitan mengakses informasi, atau 'saya belum terdaftar nih'," terang Bu Novi.

Pemilu 2024 nanti juga disebut sebagai pemilu inklusif. Artinya pemilu dirancang untuk memastikan bahwa setiap warga negara memiliki kesempatan yang setara untuk berpartisipasi dalam pemilu.

Nah, menurut Bu Novi ada 3 cara agar penyandang disabilitas nyaman datang ke TPS untuk menggunakan hak pilihnya.

Disabilitas mendapatkan kesetaraan


Menurut Bu Novi, penyandang disabilitas juga bisa berperan dalam penyelenggaraan pemilu. Misalnya terlibat aktif dalam KPPS. Namun faktanya belum banyak desa atau dusun yang menggandeng warga disabilitas untuk terlibat aktif menjadi KPPS. Semoga di pemilu 2024 nanti perangkat desa bisa lebih adil dengan keberadaan teman-teman disabilitas.

Aksesabilitas terjaga


Perangkat desa terkecil misalnya RT, RW, atau kepala dusun harus mulai memberi contoh bagi masyarakat. Ajak remaja disabilitas untuk terlibat dalam pesta demokrasi. Beri ruang yang sama agar teman-teman disabilitas tak hanya menggunakan hak pilih, melainkan ikut membantu dengan berperan sebagai KPPS.

Hindari diskriminasi


Masyarakat umum juga harus sadar, diskriminasi penyandang disabilitas itu hal paling tercela yang harus dihindari. Mulai tanamkan sikap kekeluargaan kepada sesama, khususnya penyandang disabilitas. Jangan lagi ada anggapan "disabilitas itu merepotkan" atau "disabilitas itu nggak berguna". Pada kenyataannya banyak penyandang disabilitas yang mampu bekerja dengan baik, bermasyarakat dengan baik, dan memiliki perilaku yang santun.

Partisipasi Remaja Disabilitas Dalam Pemilu


Saat ini 52% pemilih merupakan pemula yang harus lebih banyak mendapatkan edukasi terkait visi misi dan Indonesia ke depan mau dibawa kemana. Sayangnya teman-teman disabilitas masih banyak yang tak acuh dengan berbagai isu politik.

"Masih banyak temen-temen juga yang belum pernah ngerasain nyoblos, belum pernah tau 'Politik itu gimana sih?', 'Presiden itu ngapain aja?', 'Kenapa kita harus memilih?', kata Mas Ken.

Kenichi
Mas Ken

Padahal menurut Mas Ken Indonesia itu punya masa depan yang cerah. Nah, salah satu cara membentuk Indonesia emas yaitu dengan memperbaiki sistem demokrasi dan politik di dalamnya. Ibaratnya apa yang kita tanam sekarang bisa dipetik 10 atau 20 tahun lagi. Jika pemerintah serius mempersiapkan Indonesia menuju pendidikan, kesehatan, dan segalanya dengan lebih baik niscaya negara ini bisa lebih maju.

"Indonesia itu punya masa depan yang cerah. Masa depan cerah itu bisa tercapai jika kita mulai dari sekarang. ... Awareness itu mulai dari politik. Indonesia itu punya kita," tambah Mas Ken.

Berkaitan dengan persiapan pemilu, Mas Ken punya 3 cara agar penyandang disabilitas enjoy menggunakan hak pilihnya:

Edukasi dari orang terdekat


Menurut Mas Ken keluarga, lembaga pendidikan, dan circle terdekat penyandang disabilitas sangat berpengaruh terhadap arus informasi tentang politik. Keluarga dan lembaga pendidikan harus gencar memberikan segala informasi persiapan pemilu, misalnya info tentang visi misi capres, aplikasi Si Lapor, cara cek data pemilih tetap, dan lain sebagainya.

Bijak bersosial media


Teman-teman disabilitas, khususnya yang aktif menggunakan sosial media juga harus double cek segala informasi. Jangan langsung percaya dengan potongan video yang beredar, bisa jadi itu hanya click bait. Maka perlu "membaca" rilis informasi dari website pemerintah atau website media terpercaya.

Gencarkan sosialisasi pemilu 2024


Sebisa mungkin pemerintah melalui sosial media resmi, lembaga pendidikan, atau perangkat desa memberikan edukasi terkait tata cara memilih di TPS, platform online yang digunakan dalam cek data, dan segala informasi yang berhubungan dengan pemilu. Jangan sampai jelang pemilu nanti masyarakat masih bingung harus bagaimana jika namanya tidak terdaftar atau belum tau siapa saja calon presiden dan wakil presidennya.

Itulah sedikit informasi yang aku dapat dari Ruang Publik KBR yang dipersembahkan oleh NLR Indonesia. Semoga pemerintah lebih memperhatikan arus informasi yang beredar dan segera merilis segala informasi valid untuk menghindari hoax. Pun memberikan edukasi khusus bagi pemilih pemula dan penyandang disabilitas. 
Latifah Kusuma
Challenger. Pribadi yang senang berpetualang, baik online maupun di real life. Lebih suka bekerja di lapangan. Bisa disapa melalui instagram dan twitter @latifahkusuma7

Related Posts

Posting Komentar